Jerman, Kemendikbud ---
Di luar dugaan bahwa masyarakat Jerman tidak terlalu mengenal
Indonesia, ternyata kehadiran Indonesia sebagai Guest of Honour atau
Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015 ditunggu-tunggu beberapa
kalangan. Seorang pria asing menghampiri meja tim delegasi Indonesia
saat makan malam di sebuah restoran dekat Stasiun Utama atau
Hauptbahnhof di Leipzig, Jerman.
"Apakah kalian dari Indonesia?" tanyanya. "Ya," jawab kami. Ia lalu
berkata, "Saya sangat menantikan kehadiran kalian di Frankfurt Book Fair
nanti," ujarnya dengan bersemangat dan senyum lebar. Kemudian ia pun
berjalan meninggalkan meja tim delegasi Indonesia yang masih terkejut
dengan kunjungan singkatnya itu.
Sebuah percakapan singkat, namun sangat bermakna dan menimbulkan
semangat serta rasa nasionalisme yang tinggi. Bagaimana tidak? Dengan
bersemangat pria itu menghampiri meja kami yang sedang sibuk
bercengkrama, hanya untuk menyampaikan bahwa ia sangat menantikan
kehadiran Indonesia sebagai Guest of Honour atau Tamu Kehormatan
Frankfurt Book Fair 2015.
Kehadiran tim delegasi Indonesia di Jerman adalah untuk menjadi peserta
dalam Leipzig Book Fair pada 12-15 Maret 2015. Leipzig Book Fair
menjadi awal perkenalan Indonesia ke masyarakat Jerman dan masyarakat
internasional sebagai Guest of Honour atau Tamu Kehormatan Frankfurt
Book Fair yang akan berlangsung pada 14-18 Oktober 2015. Berbagai
harapan datang dari masyarakat Jerman maupun masyarakat Indonesia yang
tinggal di Jerman.
Eva Streifeneder, misalnya, dari penerbit Regiospectra Jerman. Ia
berharap Indonesia bisa tampil dengan baik dan modern dalam mengenalkan
kebudayaan Indonesia sehingga masyarakat internasional dapat mengenal
Indonesia lebih baik. "Indonesia tidak boleh tampil kuno," kata
perempuan yang pernah tinggal di Yogyakarta itu.
Sementara
Hendrik Ruitenberg, seorang pecinta kuliner Indonesia mengaku tidak
banyak mengenal Indonesia. Ia hanya tahu bahwa Indonesia merupakan
negara kepulauan, dan kuliner Indonesia adalah satu-satunya hal yang ia
ketahui dari Indonesia. Karena itu ia berharap dapat mengenal Indonesia
lebih jauh saat Frankfurt Book Fair nanti.
Harapan
juga datang dari warga negara Indonesia yang tinggal di Jerman.
Suhendra, seorang doktor lulusan Jerman yang bekerja di Jerman, mengakui
Indonesia belum dikenal dengan baik di Jerman. Hendra berharap di
Frankfurt Book Fair (FBF) nanti Indonesia bisa menghadirkan karya sastra
yang berkualitas yang bisa dinikmati bukan saja oleh orang Indonesia
tapi juga oleh dunia international.
"Bila dengan FBF ini semakin banyak orang mengenal Indonesia dan
semakin banyak yang mengakui tulisan tentang sastra dan budaya Indonesia
yang berkualitas, kami WNI yang berada di Jerman akan semakin mudah
lagi memperkenalkan semua kelebihan yang dimiliki Indonesia," ujarnya. (Desliana Maulipaksi)