Komisi V DPR akan
segera memanggil dan meminta pertanggungjawaban konsultan pengawasan dan
perencana terkait robohnya hangar Kalibrasi di Bandara Hasanudin,
Makasar yang menelan 5 korban meninggal dunia dan 14 orang luka-luka.
"kita memang belum melihat
secara teknis, setelah kita lihat dilapangan kita akan mengundang dan
meminta pertanggungjawaban konsultan pengawasan, perencana dan
pengawasan terhadap robohnya hangar kalibrasi di Hasanudin ini,"ujar
Anggota Komisi V DPR Markus Nari dari Partai Golkar seusai melakukan
peninjauan terkait jatuhnya Bandara Hasanuddin Makasar, Sulsel,
baru-baru ini.
Menurutnya, Komisi V DPR
tidak ingin mencari tahu siapa yang salah terkait persoalan jatuhnya
Hangar Kalibrasi tersebut. "Kita ingin melihat apakah sudah sesuai
dengan material yang masuk apakah sudah sesuai dengan speknya jadi jelas
nantinya,"jelasnya.
Dia menambahkan, nanti akan
kelihatan apakah ini akibat kelalaian kontraktor dan pengawasan. "Ini
bisa juga ada kesalahan salah saat merakit. Jadi kita meminta konsultan
pengawas menjelaskan kepada kita terkait kecelakaan Ini,"katanya.
Dia mengatakan, perlu
dilakukan pengawasan apakah spek di pabrik dan barang yang diterima
sudah sesuai. "Kita meminta penjelasan dan tanggung jawab supervisi
pelaksanaan kontraktor tersebut,"jelasnya.
Sementara anggota Komisi V
DPR Rendy Lamadjido dari Fraksi PDIP mensinyalir adanya kelemahan
struktur terkait pembangunan hangar kalibrasi tersebut. "Terlihat memang
adanya kelemahan struktur bisa saja karena angin, maupun getaran bisa
saja ada penguatan di satu titik sehingga jadi beban yang mengakibatkan
terjadi kerubuhan hangar kalibrasi tersebut,"katanya.
Menurutnya, bisa saja
terjadi kesalahan perencanaan dalam pekerjaan. "Ini saya lihat adanya
beban puntir, selain itu ada struktur yang lemah yang membuat hangar itu
jatuh karena tidak dapat menahan beban dan bertumpu di satu titik. ini
bukan salah perencanaan tetapi salah pekerjaan,"katanya. (Sugeng)
sumber : http://www.dpr.go.id