JAKARTA - Menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean,
Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong pelaku usaha, terutama
skala mikro, agar bisa menciptakan usaha yang teruji unggul dan punya
nilai lebih.Deputi bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM
Choirul Djamhari menyatakan dalam khazanah kompetisi, wirausaha selain
harus teruji juga perlu tampil contestable artinya tidak kalah saat
dipertandingkan dengan usaha sejenis di skala yang sama atau bahkan
skala lebih tinggi.
Agar
UKM bisa diunggulkan ke depannya, ada tiga resep sederhana yang
dibagikan Choirul."Anda enggak boleh kalah dengan pelaku ekonomi skala
apapun. Harus unggul dalam tiga hal, yakni governance, risk dan
compliance," katanya, Kamis (26/2/2015).
Resep
pertama, governance alias tata kelola. Choirul menegaskan sejak awal
menjalankan usahanya pelaku UKM sedianya mengelola semua sumber daya
dengan baik. Sumber daya tersebut bisa berupa kapita, teknologi,
informasi dan juga networking.
Resep
kedua, risk. Dalam suatu usaha, kata Choirul, risiko adalah sebuah
dasar yang tak mungkin bisa dihilangkan. "Yang diperlukan kemampuan
menghadapi dan mengelola risiko, pencadangan risiko, mitigasi risiko dan
jalan terbaik untuk menundukkan risiko agar usahanya bisa
berkelanjutan," jelasnya.
Adapun
poin terakhir, compliance yakni pemenuhan. Hal ini berlaku untuk apa
saja termasuk peraturan usaha yang diterapkan pemerintah, konsensus
usaha. Sebaiknya patuhilah aturan di mana usaha Anda berada, baik
peraturan pemda ataupun peraturan mitra jika itu satu kelompok usaha.
"Kalau
Anda punya kuasa mengelola itu tanpa ada piala macam-macam pun Anda
akan tetap jadi juara. Seluruh bangsa Indonesia akan merasa bangga
diwakili UKM andal," ujarnya.
Choirul
menambahkan pihaknya selalu memburu dan mencari pengusaha unggul yang
bisa menjadi benchmark atau tolok ukur dalam berbagai hal. Kementerian
juga konsisten membina dan menyalurkan pembiayaan untuk menstimulasi
tumbuhnya pengusaha yang jago investasi di berbagai daerah.
"Makin
banyak juara yang muncul di khazanah dunia UKM maka itu akan jadi
sumbangan paling besar untuk pembangunan karena 98% kategori penguaaha
kita adalah UMKM, dan dari jumlah itu sebanyak 98% adalah usaha mikro,"
katanya.
Sumber : Bisnis.com